6/30/2008

JIHAD DAN PENGARUHNYA DALAM MEMBANGUN GENERASI ISLAM

Bismillahirrohmanirrihim.....

Tarbiyah Jihadiyah karangan Syaikh Abdullah Azzam....yang udah lama kucari tapi belon juga ketemu.....(hiks........).
Tapi alhamdulillah terobati dengan adanya sedikit tulisan kecil ini. Lumayan buat referensi.......
Subhanallah...................Allahu Akbar..........


Karamah-Karamah

"Dan tiadalah kalian yang membunuh mereka, akan tetapi Allah lah yang
membunuh mereka; dan tidaklah kamu yang melempar saat kamu melempar,
akan tetapi Allah lah yang melempar...." (QS. al-Anfaal:17)

Pada tanggal 10 Nopember, pesawat-pesawat musuh membombardir daerah
Chakri. Saat terjadi serangan, mujahidin bersembunyi/ berlindung,
kecuali seorang lelaki buta huruf bernama al-Hajj Muhammad `Umar. Ia
melihat pesawat tempur itu, lalu menengadah ke atas dan
berdoa, "Wahai Tuhanku... Engkau lebih kuat dari pesawat-pesawat
tempur itu, apakah Engkau akan membiarkan orang-orang kafir itu
membantai kami dengan pesawat-pesawat tempur dan roket-roket mereka?
Wahai Tuhanku... mana yang lebih kuat... Engkau ataukah mereka?!
Belum sampai doanya habis, mendadap pesawat tempur tadi meledak dan
jatuh. Di dalam pesawat tempur tadi terdapat dua jenderal Rusia, itu
menurut siaran-siaran berita yang dipancarkan oleh radio-radio....
Banyak sekali kisah-kisah yang menceritakan hal seperti itu.

Nashiruddin Manshur menuturkan sebuah peristiwa kepadaku: Ghul
Muhammad adalah seorang pemuda mujahid. Suatu malam ia kembali ke
batalyon pasukannya, namun tersesat jalan. Dan tak disangka, ia
justru masuk wilayah markas tentara Rusia. Tentu saja ia lalu
ditangkap dan diinterogasi. Salah seorang perwira Rusia
menanyainya, "Sebelum kami membunuhmu, saya hendak menanyakan
kepadamu satu pertanyaan, 'Bagaimana peluru-peluru senjata kalian
terkadang membakar tank-tank kami?'"

Berkata pemuda itu dalam hati, "Saya pasti akan mati, maka lebih baik
saya buat mereka ketakutan." Katanya kemudian, "Bukan hanya peluru-
peluru kami saja yang bisa menembus tank. Bahkan andaikata kami
melempar batu pun, niscaya ia akan mampu menembus tank."

Perwira Rusia itu penasaran. Lalu ia berkata, "Itu tank. Sekarang
ambillah batu dan lemparkan ke arah tank itu, agar aku lihat
bagaimana batu itu menembus dan membakar tank!"

"Biarkan saya mengerjakan shalat dua rakaat dahulu," pinta pemuda
itu.

Setelah diperbolehkan, maka Ghul Muhammad segera mengerjakan shalat.
Pada saat sujud, dia berdoa, "Wahai Tuhanku... janganlah Engkau
membuka aibku. Engkau mengetahui batu-batu itu tak akan dapat berbuat
apa-apa." Demikianlah, lama dia berdoa. Dan sesudah selesai shalat,
didatangkan padanya sebuah tank. Kemudian Ghul Muhammad mengambil
segenggam batu kerikil dan dilemparkan ke arah tank tersebut,
mendadak tank tersebut menyala dan terbakar. Menyaksikan kejadian
tersebut, perwira Rusia tadi segera memerintahkan anak buahnya untuk
menjauhkan tank-tank yang lain agar tidak ikut terbakar. Lalu dia
mengembalikan senjata Ghul Muhammad dan berkata, "Ambil dan pergilah,
kami tidak ingin membunuhmu."

Perasaan bahwa malaikat menyertai mereka... dimana kisah
keikutsertaan para malaikat bersama mujahidin sangat mutawatir
sekali. Telah saya kisahkan dalam buku saya (Aayaat al-Rahmaan fiy
Jihaad al-Afghan) sejumlah kisah yang sangat mutawatir tersebut. Di
antaranya, adanya serombongan kawanan burung yang terbang di bawah
pesawat-pesawat (musuh) membela mujahidin, sehingga anak-anak pun
dapat membedakan antara pesawat-pesawat yang tidak akan melancarkan
serangan dengan pesawat-pesawat yang akan melancarkan serangan. Jika
pesawat-pesawat itu diikuti oleh serombongan burung-burung, maknanya
bakal ada serangan. Maka anak-anak kecil itupun bersembunyi di tempat-
tempat perlindungan. Dan telah menjadi kisah yang mutawatir, kalau
burung-burung itu datang sebelum tibanya pesawat-pesawat tempur, maka
mujahidin tahu bakal datangnya pesawat tempur musuh. Jika pesawat-
pesawat tempur musuh datang, maka burung-burung tadi terbang persis
di bawah pesawat. Seperti telah diketahui bahwa kecepatan pesawat
tempur adalah dua kali lipat kecepatan suara, yakni 1000 m/detik.
Burung apa yang terbang 1000 m/detik?! Menyaingin kecepatan pesawat
tempur MIG 21 dan MIG 23... ini mustahil!! Burung hanya bisa terbang
12 m/detik... adapun jika terbang tiga kali kecepatan suara, sedang
kecepatan suara adalah 365 m/detik atau dua kali kecepatan suara yang
berarti 730 m/detik, maka burung apa yang bisa terbang sejauh 730
meter per detik? Namun para mujahidin bersepakat bahwa jika burung-
burung itu terbang menyertai pesawat tempur, maka kerugian yang
mereka derita sangat kecil atau bahkan nihil.

Di antara mereka yang menceritakan pada saya, yang sering sekali
melihat burung-burung itu ialah Muhammad Karim. Ia mengatakan, "Saya
melihatnya lebih dari 20 kali." Jalaluddin Haqqani juga
mengatakan, "Saya sering sekali melihatnya." Maulawi Arsalan
berkata, "Saya sering sekali melihatnya." Sedangkan mereka yang hanya
sering saja -- tanpa tambahan 'sekali' -- melihatnya ialah Muhammad
Sirrin, Maulawi `Abdul Hamid, Wazir Bad Syah, Sayyid Ahmad Syah, Ali
Ghan, serta banyak lagi yang lain... yang melihat burung-burung itu
serta disampaikan berita tentang hal itu dari mereka.

Sesungguhnya perasaan mereka dekat sekali dengan malaikat, malaikat
dekat dengan mereka, dan sesungguhnya para malaikat turut dalam
peperangan-peperangan. Ini adalah ma'iyyah (kesertaan) malaikat, yang
meninggalkan kegembiraan yang begitu dalam serta kebahagiaan yang
begitu besar di dalam hati.

Maulawi Arsalan menuturkan pada saya, "Pernah suatu kali kami yang
berjumlah 35 orang dikepung tank-tank, kami memberi perlawanan gigih
hingga amunisi senjata kami habis. Saat itu saya menginginkan bisa
terbunuh dengan cara apapun supaya tentara-tentara Rusia tidak
menangkap saya hidup-hidup. Kemudian dalam detik-detik terakhir yang
sangat kritis itu, kami menghadapkan seluruh diri kami kepada Rabbul-
`Alamiin, berdoa kepada Allah agar jangan sampai kiranya Allah
memberikan jalan pada orang-orang kafir itu untuk menangkap kami."
Berkata Maulawi Arsalan lebih lanjut, "Dan rahmat Allah itu dekat
dengan orang-orang yang berbuat baik. Tiba-tiba situasi pertempuran
menjadi berubah, tank-tank musuh yang semula mengepung kami kini
terkepung dari segenap penjuru. Kami mendengar suara-suara namun tak
melihat seorang pun. Dan akhirnya tentara-tentara Rusia itu kalah dan
porak-poranda."

Setelah mendengar penuturannya, saya (Shaykh) bertanya pada Arsalan
(seorang figur keamanan yang membebaskan atau ikut serta dalam
membebaskan daerah propinsi yang luas bernama Paktia, serta
menerapkan hukum Islam di sana), "Bagaimana Anda menafsirkan hal
tersebut? Apakah mereka itu malaikat?" Dia menjawab, "Kalau mereka
bukan malaikat, maka siapa lagi?"

Qadhi Baghdadi bersumpah pada saya bahwa dia pernah ikut serta dalam
sebuah pertempuran. Pihaknya sama sekali tidak membawa anti-tank,
namun tank-tank musuh hancur berantakan di hadapan mereka. Bagaimana
hal tersebut bisa terjadi?

Sering tentara-tentara Rusia bertanya seraya menunjukkan peluru di
tangan mereka, "Dari mana kalian dapatkan peluru ini?" Peluru
tersebut bukan buatan Amerika, bukan pula buatan Rusia... para
malaikat menggunakan senjata baru... yang jelas banyak sekali kisah
mengenai hal tersebut.

Pada hari `Arafah, 9 Dzul Hijjah 1403 H, pasukan Rusia menyerang
sebuah desa bernama Durasu. Di desa tersebut terdapat 60 mujahid.
Sementara pasukan Rusia membawa 180 tank dan sejumlah personil yang
ikut dalam penyerangan sebanyak 16.000 orang tentara, 12.000 orang di
antaranya adalah tentara Rusia dan 4.000 orang sisanya adalah tentara
komunis Afghan. 16.000 orang melawan 60 orang, masih juga didukung
dengan 14 pesawat tempur dan 180 buah tank dan kendaraan lapis baja.
Berkobar pertempuran yang tidak seimbang, 60 orang melawan 16.000
orang. Dengar, 60 orang melawan 16.000 orang!!! Namun demikian,
pasukan Rusia mengalami kekalahan. 770 orang tentara mereka tewas
terbunuh, sebagian berhasil ditawan. Sementara di pihak mujahidin,
hanya 1 orang saja yang mati syahid, yakni Muhammad Aslam. Adakah
akal manusia bisa mempercayai kejadian ini? Sesungguhnya kejadian ini
di luar kemampuan akal manusia untuk memahaminya, sebab ini merupakan
(wujud) kekuasaan Allah `Azza wa-Jalla, keluar dari hukum alam,
menyalahi hukum dan tabi'at kehidupan yang dapat dicerna oleh akal
manusia sehari-hari. Jika kalian merasa bimbang dan ragu mengenai
kisah-kisah ini, maka silakan cermati kembali (ajaran dalam) Dien
ini -- jika kalian mau --, dan silakan periksa kembali. Ketahuilah,
bahwa separuh dari (ajaran) Dien ini menyeru manusia agar beriman
terhadap hal yang ghaib...

"Orang-orang yang beriman terhadap hal yang ghaib."

Anda berhak menolak kebenaran dari satu atau dua kisah atau sepuluh
kisah (yang telah saya sampaikan). Akan tetapi menafikan (menolak
atau meniadakan) seluruh kisah-kisah tadi, adalah sangat berbahaya
dan membahayakan aqidahmu. Oleh karena aqidah Ahlus Sunnah wal-
Jama'ah telah menyatakan,

"Dan aku menetapkan adanya karmah bagi para wali-wali Allah dan
barangsiapa menafikannya, maka campakkan saja perkataannya."

Tanyakan kepada para ulama salaf... tanyakanlah pada Ibnu Taimiyah...
tanyakanlah pada Ahmad bin Hanbal.

Ibnu Taimiyah mengatakan, "Aku berada dalam penjara. Sebelum masuk
penjara, aku biasa mencari-cari keluarga yang miskin untuk aku
berikan bantuan kepada mereka. Setelah aku masuk penjara, maka mereka
datang menengokku dan memberitahukan, 'Engkau masih terus mendatangi
kami dan memberikan santunan sama seperti yang sudah-sudah.'" Berkata
Ibnu Taimiyah, "Boleh jadi mereka itu adalah saudara-saudara kita
dari bangsa jin yang menampakkan diri seperti diriku dan mengerjakan
hal-hal yang dulu aku lakukan."

Saya menulis pada sampul belakang buku kecil tulisan saya, kalimat-
kalimat sebagai berikut: Buku ini membicarakan tentang karamah
terbesar yang terjadi pada masa sekarang ini. Karamah apakah itu?
Karamah-karamah besar!, yakni kemenangan-kemenangan yang berhasil
direbut dan dicapai bangsa Afghan -- saya tak ingin menceritakan
kisah-kisah khayal -- yang terisolir atas kekuatan adidaya (super
power), Uni Sovyet. Kemenangan-kemenangan yang menjadikan orang-orang
yang mempunyai mata hati tersadar dan mengerti akan adanya karamah-
karamah yang telah lama menghilang dari realita kehidupan kaum
muslimin dalam masa yang cukup panjang, bahkan sebagian orang-orang
Islam kembali menggunakan lidah-lidah mereka untuk mencabik-cabik
daging (baca: mencerca dan menggunjing) orang-orang yang mempercayai
karamah-karamah tersebut. Padahal, karamah-karamah tersebut mampu
menjadikan seorang wartawan Nasrani dari Perancis menulis dalam surat
kabar, dengan huruf-huruf besar, "AKU MELIHAT TUHAN DI AFGHANISTAN".
Juga mampu mendorong seorang wartawan komunis dari Italia menyatakan
keislamannya secara terbuka di televisi. Dia memberikan pernyataan
secara terus terang, "Aku melihat kawanan burung membela pihak
mujahidin, mereka terbang di bawah roket-roket yang dijatuhkan
pesawat-pesawat tempur di Aghanistan."

Salah seorang pemuda yang tinggal di Italia mengabarkan pada saya
bahwa wartawan tersebut melaksanakan shalat Jum'at bersama mereka.

Sengaja saya bicara dengan lafazh "telah mengabarkan pada saya",
mengikuti cara periwayatan para ahli hadits, dan saya tidak menulis
satu kisah melainkan dari seseorang yang turut terlibat dalam kisah
tersebut atau seseorang yang menyaksikannya secara langsung.

Saya telah menjelaskan sebuah realita besar, bahwa sesungguhnya
karamah-karamah yang terjadi pada orang-orang Afghan muslim lebih
banyak dari pada karamah-karamah yang terjadi pada para sahabat
radhiyallaahu `anhum. Ini sungguh membingungkan hati dan pikiran
saya. Saya bertanya-tanya dalam hati, "Adakah orang-orang Afghan
lebih baik daripada sahabat?" Akhirnya saya menemukan jawabannya
dalam buku-buku aqidah yang saya baca. Saya menemukannya dalam
tulisan Ibnu Taimiyah dan Ahmad bin Hanbal, bahwa karamah-karamah
yang terjadi pada masa tabi'in lebih banyak daripada yang terjadi
pada para sahabat padahal para sahabat itu adalah seutama-utama
generasi manusia sesudah Rasulullah shallallaahu `alayhi wa-sallam.
Itu karena karamah-karamah tersebut diturunkan oleh Allah untuk
meneguhkan keyakinan orang-orang yang beriman agar tetap berada di
jalan Allah apabila keimanan mereka melemah. Duhai kapan kiranya kaum
muslimin mau menimbang sesuatu perkara dengan timbangan Rabbani?
Adakah mereka mempercayainya? Duhai kiranya kaumku mengetahui!!!

Demikian pula, di antara natijah/ hasil yang didapat dari jihad
ialah: memupuk keberanian dan menanamkannya dalam hati. Sekarang,
keberanian itu telah mengalir ke seluruh aliran darah orang-orang
Afghan. Saya tak melihat ada orang-orang yang sepemberani mereka...
bahkan anak-anak kecil sekalipun berwatak pemberani.

diketik ulang dari Tarbiyah Jihadiyah 12 -- Al-`Alaq Pustaka -- Bab:
Jihad dan Pengaruhnya Dalam Membangun Generasi Islam.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Saudaraku... Tidak semua makhluk Alloh didunia mendapatkan kesempatan seperti kita saat ini... merasakan nikmatnya berukhwah manisnya iman serta sejuknya tatapan. Saudaraku sejenak mari kita ucapkan Alhamdullilah.. sebuah ucapan yang teramat tepat tuk mengungkapan kesyukuran karena semua ini dapat kita peroleh didalam sarana tarbiyah kita yaitu majelis usar.
Saudaraku... kita sadari, bahwa terkadang idealis tidak lah berbanding lurus dengan realita harapan tak sesuai dengan kenyataan. Namun... renungkanlah wahai saudaraku bahwa disitulah membuktikan sesungguhnya ada peran Alloh yang menentukan hasil akhir akan sebuah cita-cita. Begitu juga dengan madrasah yang mulia itu. Ikhwahfillah......... jangan lah enkau banyak menuntut akan sebuah kesempurnaan tapi berusahalah untuk tetap konsisten mencapai kesempurnaan tersebut. Usar sejatinya adalah wilayah dimana kita mendidik jiwa yang labil, fikriyah yang jumud dan jasadiyah yang lemah. Tuk itu ketahuilah bahwa hanya dengan keihklasan, yang tanpa ada motivasi lain dihati ini kecuali Alloh maka sesungguhnya, seorang hamba akan memperoleh manisnya buah dari amaliah.
Saudaraku... jangan ada didalam frame berfikir kita bahwa halaqah hanyalah sebuah pilihan semu, jika hal itu masih terbentuk pada akal dan diri kita maka beristighfarlah, sebab bisa jadi hati ini telah didominasi oleh fitnah dunia, yang perlahan namun pasti menggerogoti sisi keimanan hati kita. Saudaraku... justru yang harus kita pahami serta yakini adalah bahwa halaqah maerupakan sebuah kebutuhan, yang tanpanya ruh ini terasa gersang dan lebih menikmati sebuah kefuzuran. Saudaraku... tetaplah disini tetaplah dalam kumpulan ini tetaplah didalam taman-taman syurga.... Bersama para perindu syurga.

ukhti_heny mengatakan...

Amin..Ya Allah...Allahumma amin...

semoga Allah mempertemukan kita semua dalam jannahNya..Amin...

^_^syukron