2/28/2009

Menjadi Bidadari Surga


“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”


Subhanallah...betapa mulia seorang wanita sholehah bahkan melebihi bidadari - bidadari penghuni surga.Seperti dalam surat An nisa ayat 34 " ..wanita solehah ialah wanita yang tunduk kepada Allah dan mentaati suaminya dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada..."

Ternyata untuk bisa menjadi bidadari bukanlah hal yang sulit ya ukhti..namun mengapa dalam melaksanakannya terasa begitu berat...

Semoga kelak Allah menjadikan kita bidadari - bidadari penghuni surga..amin..allahumma amin.

Syukron dah mengingatkanku..^^

2/22/2009

Dimana Kau Bersembunyi ??


"Loh..emang Khali kuliah disini ya? Ko jarang liat ya ?"

Tanya ikhwan senior tingkat 3 dengan penampilan yang sederhana ini(celana cangkring, kaos hitam dan berjaket KAMMI ).

Siapakah Khali?

Khali adalah seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di satu kota. Ia berbeda dengan yang lainnya. Jika teman sekelasnya masih senang dengan bermain - main dan pergi kesana kemari, maka Khali ini lebih suka untuk berdiam diri.

Dari mana Khali berasal?
Khali berasal dari desa kecil di pinggiran kota besar sekitar 60 menit perjalanan untuk sampai di kampusnya ( itu juga kalo lagi ga ada halangan di jalan ... )

Apakah Khali itu sebenarya?
Seorang aktivis dakwah di kampus yang tidak seorangpun menyadarinya bahwa ia adalah seorang aktivis. Khali memiliki pandangan yang lain, bahwa dalam berdakwah tidaklah ia membutuhkan hitam di atas putih, untuk berdakwah tidaklah ia butuhkan pengakuan dan penghormatan.

Bagaimanakah Khali dalam kesehariannya?
Khali...seorang gadis yang mengawali harinya dengan basmallah..senyum menyambut setiap pagi dan berlari mengejar pelangi. Khali sangat suka sekali menulis..apapun ia tuliskan ( dia juga romantis lohh... )

Tahukah siapa Khali?
Tak ada satupun yang tahu siapa Khali kecuali orang - orang terdekatnya dan Rabb-nya.

Dimanakah kau bisa menemukan Khali?
Jika di Kampus, hanya ada dua tempat untuk menemukan Khali. Pertama, ruang kelas..Khali akan duduk manis disitu menunggu dosen datang sambil membaca buku atau melanjutkan tilawahnya atau sekedar diskusi ringan dengan teman sekelasnya. Kedua, Khali senang sekali duduk di pojokan kiri lantai dua Masjid kampus.
Jika di lingkungan sekitar rumah, mungkin Khali akan lebih sering terlihat tetapi sulit untuk menemukan karena Khali ini tipe akhwat super sibuk ( seringnya pura - pura sibuk juga see.... ).

Where you have been Khali?
Ketika semua orang mencarimu..maka tak satupun yang menemukanmu
ketika setiap mata berusaha tuk menangkap bayangmu..kau hilang kecuali hanya dari jejak yang kau tinggalkan.

Khali menjawab dengan tertunduk malu " ada kang...khali ada ko di kampus "

Wahai permata yang tersimpan
Mutiara yang terlindungi,
Wahai pendidik generasi,
Pencetak orang-orang besar,
Nasehat terdalamku ini kupersembahkan untukmu, Kubalut ia dengan ruhku, Kukeluarkan nasehat dan arahan ini dengan tulus, Kupinta Allah Ta'ala agar menjaga dan melindungimu dari segala kebenaran Menjadikanmu terberkahi dalam jiwa, keluarga dan anakmu

( DR. Muhammad bin 'Abdirrahman al-'Uraifi )


^_^Keep Hamasah Ya Khali..

2/08/2009

10 Pilar Pilar Dakwah ( Bagian 2 )

Bismillah ar rahman ar rahim,

Kita telah mengenal 5 dari 10 pilar pilar kokohnya dakwah. Yaitu Al Fahmu ( kepahaman ), AL ikhlas, Al Amal, AL jihad dan At Thadiyyah.

6. At Tho'ah
At tho'ah yaitu melaksanakan sekaligus menjalankan perintah , baik dalam kelapangan ataupun kesempitan, dalam suka maupun duka ( Hasan Al Banna )

Taat ini disini adalah ketaatan kepada pemimpin karena Allah, dimana kita dituntut untuk tidak langsung menerima saja keputusan syura dan tidak begitu saja pula menolak putusan syura.

Seorang pendakwah haruslah mengetahui dimana ia memposisikan dirinya ketika berhadapan dengan suatu permasalahan, yang di satu sisi menuntut ketaatannya kepada pemimpin dan di pihak alin adalah menentang perintah tersebut.

Maka dari itu, ada yang disebut dengan itsar, yaitu mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan dengan kepentingannya pribadi. Disinilah letak tolak ukur seorang pendakwah dimana ketika ia berada di antara pilihan untuk taat itu, ia bisa memilih apakah dengan menerima atau menolak perintah itu yang memiliki kadar manfaat terhadap banyak orang.

7. Ats Tsabat
Perjalanan dan perjuangan di jalan dakwah ini tentulah tidak hanya menguras tenaga, pikiran, harta bahkan waktu kita. Namun jika kita lihat lagi, bahwa sesungguhnya jalan dakwah bukanlah jalan yang mudah melainkan banyak rintangan dan cobaan di dalamnya.

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya), ( QS. 33 : 23 )

Waktu bagi aktifis dakwah seharusnya dijadikan solusi, karena perjalan dakwah ini begitu panjang sehingga membutuhkan masa yang panjang pula.

8. At Tajjarud
At Tajjarud yaitu membersihkan fikroh dari dasar - dasar hidup. Seseorang yang telah mengikrarkan dan meneguhkan hainya di jalan jihad dan dakwah ini, kemudian terbesit di dalam pikirannya bahwa ia ingin untuk menarik nafas sekejap dan beristirah di jalan ini, maka kekecewaan dan penyesalanlah yang akan ia dapat.

Jalan ini pernuh dengan pengorbanan, karenanya sikap mujahadah ( bekerja keras ), qona'ah ( rasa penerimaan ) dan ridho menghadapi segala sesuatu yang terjadi. Sikap - sikap seperti inilah yang akan menciptakan suatu sikap tajjarud ( totalitas ).

Dakwah ini harus dilakukan dengan sepenuhnya hingga tercapailah tujuan dakwah ini, bukan sepotong atau setengah - setengah atau hanya meneruskan saja, melainkan harus kita selesaikan sendiri setiap permasalahan yang kita hadapi.

9. Al Ukhuwwah
Ukhuwwah yaitu penggabungan antara hati dan ruh dengan tali aqidah, sementara aqidah merupakan ikatan yang paling kuat dan mahal.Ukhuwwah itu saudara iman dan perpecahan itu saudara kufur. ( Hasan AL Banna )

Ukhuwwah ( persaudaraan ) merupakan modal kita dalam persatuan Islam. Selain itu, ukhuwwah pun merupakan implementasi dari sikap berjamaah kita di dalam Islam.
Semakin kuat ukhuwwah diantara kita, semakin kuat pula Islam didalamnya, begitupun sebaliknya.

Karena itu, untuk menjaga ukhuwwah ini, maka ada banayak cara yang dapat dilakukan, seperti menghindari perselisihan, bersikap sabar, saling menghormati pendapat satu sama lain, sehingga terciptanya rasa kasih sayang diantara kita.

10.Ats Tsiqoh
Kepercayaan dan kemantapan hati kepada pemimpin dalam kemampuannya dan keikhlasannya, yang akan menimbulakan sikap cinta, hormat dan taat kita kepada pemimpin.

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.( QS. 4 : 65 )

2/06/2009

10 Pilar Pilar Dakwah


1. Al Fahmu
Ilmu adalah pilar awal kokohnya suatu dakwah. Menurut Hasan Al Banna, fahm disini yang dimaksud adalah keyakinan akan fikrah ( pandangan ) kami adalah fikrah islamiyah yang solid dan tangguh, serta memahami Islam dalam 20 kerangka landasan ( al ushuulal'isyruun )

dalam akhir surat 20 : 114 "..dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

Fungsi ilmu tidak hanya untuk koleksi semata, melainkan fungsi utamanya adalah sebagai pendukung suatu amal.Dan ilmu sangat dekat hubungannya dengan kemuliaan, dan terhinanya ilmu jika ilmu itu menimbulkan sifat sombong,dan dipergunakan untuk debat ( jiddal ) dan kebanggaan(muhabah).

2.Al Ikhlas

Ikhlas adalah segala ucapan, perbuatan dan seorang muslim yang semata - mata hanya ditujukan kepada Allah SWT dan untuk mencapai Ridho Allah semata.
Menurut Hasan AL Banna, orang ikhlas adalah seorang jundi atau prajurit intelek dan aqidah.

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. ( QS 6 : 182 )

Inilah bentuk implementasi dari " Allah Tujuan Kami "

3.Al Amal

Dan Katakanlah: "Beramalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat amalmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu amalkan ( QS 9 : 105 )

Menurut Hasan AL Banna, urutan amal itu adalah :
- Mengoreksi dan memperbaiki diri
- Membentuk dan membina keluarga islam
- Memberi petunjuk dan membina masyarakat dengan dakwah
- Membebaskan tanah air dari penguasa asing
- Memperbaiki pemerintahan
- Mengembalikan kepemimpinan dunia kepada umat islam
- Menjadi soko guru dunia dengan menyebarkan dakwah islamiyah ke seluruh penjuru dunia

Selain itu kitapun harus mampu menghilangkan penyakit - penyakit dalam amal, seperti riya ( beramal untuk dilihat ), ujub ( kagum ) sum'ah ( populer/didengar ) dan mann ( membangkit - bangkitkan pemberian )

4. Al Jihad

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong" ( QS 22 : 78 )

Jihad terendah adalah pengingkaran di dalam hati kita, dan jihad tertinggi adalah mengangkat senjata berperang di jalan Allah.
Peranan dakwah sangatlah penting dalan jihad ini, karena dakwah sebagai penghantar menuju gerbang jihad.

" Jihad Jalan Kami "

5. Al Tadhhiyah

Al Tadhhiyah ( pengorbanan ) yaitu pengorbanan baik itu jiwa, raga, harta dan waktu dan segala sesuatu demi mencapi suatu tujuan. Pengorbanan disini adalah pengorbanan dalam memperjuangan yang Haq.

Mahar suatu pengorbanan adalah kemuliaan. Inilah yang Allah janjikan bagi mereka yang dengan ikhlas mengorbankan apa yang dimilikinya untuk perjuangan di jalan Allah. Suatu perniagaan yang paling menguntungkan yang tidak akan ditemukan kerugian sedikitpun didalamnya.

Pengorbanan merupakan hal yang sulit, dimana untuk suatu pengorbanan dbutuhkan sikap ikhlas yang luar biasa. Inilah hal tersulit dalam berkorban, ketika harus bisa mengikhlaskan dan merelakan hal - hal yang kita senangi demi Allah semata.


( bersambung ya...capeww uyy...^^ )

2/03/2009

Allah Mengajarkan Cinta









Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki

Sumber: Allah Mengajarkan Cinta oleh Eko Jalu Santoso, Cibubur - Feb'2005